Resume Buku Memori Perempuan: Berjuang Melawan Tiran, Prolog Ruth Indiah Rahayu*

Simbur Cahaya

Ruth I Rahayu

SimburCahaya.com – Perempuan yang Berjuang di Sisi Kiri, pada mulanya apa yang melatarbelakangi kawan-kawan perempuan yang menulis pengalamannya ini tertarik mengorganisir mahasiswa, buruh, tani, kaum miskin kota dan melakukan berbagai aksi perlawanan di Jawa, Sumatera dan Sulewasi?

Mengapa mereka mengatakan pengalaman itu merupakan fase paling indah?

Bukankah rata-rata mereka dibesarkan dalam keluarga borjuis kecil yang bercita-cita mempunyai profesi mentereng atau setidaknya, istri seorang laki-laki yang mempunyai profesi mentereng, seperti dokter dan insinyur.

Lalu mengapa kawan-kawan perempuan ini memilih melakukan perlawanan ketimbang menjadi mahasiswa yang “duduk manis” dan memimpikan calon suami yang dapat memakmurkan masa depan keluarga?

Dalam buku ini, termuat kisah 40-an kawan perempuan dalam fase perjuangan membongkar status quo Orde Baru. Perjuangan mereka saat itu mengingatkan saya pada 1060-an di Amerika Serikat, Kanada dan beberapa negara di Eropa.

Perempuan-perempuan yang berjuang di sebelah kiri ini menanggung beban reproduksi social yang cukup berat. Mereka telah berhasil melawan mesin-mesin koerdif Orde Baru dan melengserkan Jenderal Soeharto dan masih harus berjuang melawan mesin koersif dalam rumah tangga dan masyarakat.

Lalu dimanakah posisi mereka dalam aliran-aliran feminisme? Ruth mengungkapkan kurang relevan menempatkan perempuan-perempuan ini di ranah feminism, tetapi lebih tepatnya merujuk seluruh pergulatan dialektis Marxisme dalam teori dan praktik, yaoti mengatasi masalah alienasi manusia.

“Dalam buku ini, mereka berani menyatakan secara tersurat pengalaman hidup dalam membangun organisasi dan Gerakan melawan kekuatan militer Orde Baru dan segala persoalan dalam organisasi atau partai yang mereka tanggung,” kata Ruth.(bersambung)

*Aktivis dan peneliti Institut Kajian Krisis dan Strategi Pembangunan Alternatif (Inkrispena)

Artikel Lainnya

Harun Hudari: Penyintas HIV bisa Sehat Seumur Hidup

LETSS Talk-Kalyanamitra Peringati Tragedi Mei dengan Mimbar Terbuka Menggugat Negara dalam Penegakan HAM Pascapemilu 2024

OMS HIV/TB Siapkan Usulan untuk Musrenbang Palembang, ini Penjelasannya

Tinggalkan komentar