Simburcahaya.com – Di tengah kemajuan digital yang terus tidak terbendung, bias gender di dunia teknologi adalah isu yang kompleks dan melibatkan berbagai bentuk diskriminasi dan ketidaksetaraan yang dialami oleh perempuan dalam industri teknologi.
Merangkum dari beragam sumber, setidaknya ada tujuh bentuk dan dampak dari bias gender di dunia teknologi:
1. Representasi yang Rendah
Kurangnya Perempuan dalam Peran Teknis: Perempuan sering kali kurang terwakili dalam peran teknis seperti pengembang perangkat lunak, insinyur, dan ilmuwan data.
Pada banyak perusahaan teknologi, jumlah perempuan dalam posisi teknis jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Kepemimpinan dan Manajemen: Di posisi manajemen dan kepemimpinan dalam industri teknologi, representasi perempuan juga cenderung rendah. Ini menciptakan kurangnya panutan bagi perempuan yang ingin mengejar karir di bidang teknologi.
2. Bias dalam Proses Rekrutmen dan Promosi
Proses Perekrutan yang Bias: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan sering kali dihadapkan pada bias implisit dalam proses rekrutmen. Misalnya, resume dengan nama perempuan mungkin dinilai lebih rendah dibandingkan dengan nama laki-laki, meskipun memiliki kualifikasi yang sama.
Kesempatan promosi yang tidak setara: Perempuan cenderung kurang dipromosikan ke posisi senior dibandingkan dengan rekan laki-laki mereka, meskipun memiliki kinerja yang sama atau lebih baik. Ini bisa disebabkan oleh bias dalam penilaian kinerja atau stereotip tentang kemampuan perempuan.
3. Budaya Kerja yang Tidak Inklusif
Lingkungan kerja yang tidak ramah: Perempuan sering kali menghadapi lingkungan kerja yang kurang inklusif, seperti kurangnya dukungan dari kolega, pelecehan seksual, atau ekspektasi sosial yang membatasi peran mereka.
“Bro Culture”: Beberapa perusahaan teknologi dikenal memiliki “bro culture,” di mana norma dan perilaku maskulin mendominasi, yang dapat membuat perempuan merasa tidak diterima atau didiskriminasi.
4. Perbedaan Gaji
Kesenjangan gaji gender: Kesenjangan gaji antara laki-laki dan perempuan masih menjadi masalah yang signifikan di industri teknologi.
Perempuan sering kali dibayar lebih rendah daripada laki-laki untuk pekerjaan yang sama, terutama di bidang teknis.
5. Kurangnya Peran Model
Kekurangan panutan: Karena kurangnya representasi perempuan di tingkat senior dan peran teknis, perempuan yang baru masuk ke dunia teknologi mungkin merasa sulit menemukan panutan yang bisa mereka ikuti atau mentor yang dapat membimbing mereka.
6. Stereotip dan Harapan Sosial
Stereotip gender: Stereotip bahwa teknologi adalah “bidang laki-laki” dapat menghalangi perempuan dari mengejar pendidikan dan karir di bidang ini. Harapan sosial bahwa perempuan lebih cocok untuk peran yang berorientasi pada pengasuhan atau komunikasi juga dapat membatasi kesempatan mereka di bidang teknologi.
7. Kurangnya Akses ke Jaringan Profesional
Jaringan profesional yang didominasi laki-Laki: Jaringan dan koneksi profesional sering kali didominasi oleh laki-laki, yang dapat membuat perempuan sulit untuk mengakses peluang karir yang sama atau dukungan yang diperlukan untuk maju.
Dampak Bias Gender di Teknologi
Inovasi yang Terbatas: Kurangnya keragaman gender dapat membatasi inovasi. Tim yang lebih beragam cenderung menghasilkan solusi yang lebih kreatif dan inklusif.
Kesenjangan Keterampilan: Perempuan mungkin tidak memiliki akses yang sama ke pelatihan atau pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk maju di karir teknologi.
Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi: Bias gender di teknologi memperparah ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, di mana perempuan tidak memiliki akses yang sama ke pekerjaan yang berkualitas dan gaji yang layak.
Adapun upaya mengatasi bias gender dapat dilakukan dengan inisiatif Diversitas dan Inklusi.
Banyak perusahaan teknologi kini mulai mengadopsi inisiatif untuk meningkatkan keragaman dan inklusivitas, termasuk program mentorship untuk perempuan, pelatihan tentang bias implisit, dan kebijakan rekrutmen yang lebih adil.
Pendidikan dan Pemberdayaan: Program pendidikan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di bidang teknologi, seperti coding bootcamps atau beasiswa khusus untuk perempuan, dapat membantu mengurangi kesenjangan gender.
Peningkatan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang bias gender dan dampaknya dalam industri teknologi adalah langkah penting untuk menciptakan perubahan budaya di tempat kerja.(*)