Peringati Hari Perempuan Internasional: WCC Palembang dan Perempuan Akar Rumput Sumsel Gaungkan Kesetaraan Gender Inklusif

Simbur Cahaya

Simburcahaya.com  – Memeringati Hari Perempuan Internasional atau IWD, WCC Palembang dan perempuan akar rumput se-Sumatera Selatan (Sumsel) terus menggaungkan percepatan aksi perempuan akar rumput menuju keseteraan gender inklusif.

Direktur WCC Palembang, Yesi Aryani menjelaskan perjuangan perempuan hingga kini terus berlanjut.

Hari Perempuan Internasional menjadi momentum yang tepat untuk Kembali mengeratkan kebersamaan dalam perjuangan perempuan, termasuk di Sumsel,” kata dia saat dibincangi usai rangkaian perayaan IWD, Sabtu (8/3/2024).

Dia menjelaskan peringati IWD kali ini juga bersamaan dengan Permampu dari delapan Provinsi di Sumatera.

“Kami secara bergantian menyampaikan dan merespons segala perjuangan perempuan akar rumput dari berbagai organisasi anggota Permampu,” ujar dia.

Ia bercerita secara khusus untuk di Sumsel pihaknya menyampaikan bagaimana WCC Palembang bersama FKPAR melakukan pendampingan kelompok perempuan marginal, seperti perempuan di pedesaan dan disabilitas.

Pendampingan tidak hanya dilakukan dalam isu satu sektor saja, tetapi banyak ragamnya, termasuk bagaimana membangun perekonomian perempuan akar rumput, tambah dia.

Terkait dengan pembangunan ekonomi perempuan akar rumput, Yesi menjelaskan tiga kabupaten di Sumsel kita telah terbentuk Credit Union atau biasa disebut CU.

CU menjadi wadah perempuan akar rumput membangun perekonomian mereka.

Perempuan-perempuan akar rumput yang selama ini telah didampingi WCC Palembang di Kabupaten Muara Enim, Banyuasin dan Ogan Komering Ilir kini telah mengoptimalkan peran CU sebagai wadah mendukung perkembangan perekonomian mereka.

Sebelumnya, CU Kelompok Jaya Bersama di Palembang telah lebih dahulu membuktikan eksistensi mereka dalam mengolah dana simpan dan pinjam.

Ketua Kelompok Jaya Bersama, Emi Sutarmi menjelaskan sistem yang diterapkan kepada anggota CU adalah dengan mewajibkan mereka menabung minimal enam bulan, kemudian baru bisa mengajukan pinjaman.

“Sejauh ini, anggota tertib dalam mengembalikan pinjaman dana yang mereka gunakan,” kata dia.

Yesi menambahkan, isu kesetaraan bagi kelompok penyandang disabilitas juga menjadi salah satu perjuangan yang terus dilakukan pendampingan.

“Kami melatih penyandang disabilitas untuk selalu menempatkan diri setara dimanapun,” kata dia lagi.

Dalam kesempatan IWD kali ini, Permampu juga meluncurkan buku saku untuk penyandang disabilitas.(ert)

Artikel Lainnya

Ruth I Rahayu

Resume Buku Memori Perempuan: Berjuang Melawan Tiran, Prolog Ruth Indiah Rahayu*

Langkah Pasti Wujudkan Three Zero HIV/AIDS, di Tengah Tingginya Temuan Kasus Penyintas Anak

Kenali Kekerasan Berbasis Gender Online Yuk!

Tinggalkan komentar