Simburcahaya.com – Warga Desa Maura Maung, Kecamatan Merapi Barat, Lahat, Sumatera Selatan terutama yang tinggal dekat Sungai Kungkilan, merasa trauma Ketika hujan deras.
Salah seorang warga, Sumhayana mengungkapkan kerap ketakutan kalua hujan deras.
“Terbaru banjir melanda pada, Kamis (30/4/2025) dini hari. Air bercampur lumpur mengenangi rumah kami,” kata dia, diwawancara Minggu (25/5/2025).
Ia menjelaskan sebelum maraknya aktivitas pertambangan batu bara di Desa Muara Maung, kalaupun terjadi banjir paling mengenangi halaman dan kebun saja.
“Air yang tergenang juga jernih, tanpa lumpur dan tidak lama, karena memang rumah tepat di samping anak Sungai Lematang,” ujar dia.
Sumhayana bercerita saat banjir bulan lalu, air datang tiba-tiba setelah hujan deras.
Warga panik dan kesulitan menyelamatkan harta benda, karena memang terjadi tiba-tiba dan dini hari.
“Banjir lumpur hingga merendam rumah telah terjadi sejak 2018, tambah dia.
Maraknya aktivitas pertambangan di sekitar desa menjadi penyebab Utama, bencana banjir.
Penebangan hutan dan pengerukan tanah besar-besaran telah merusak daerah resapan air dan memperparah aliran air hujan.
Hingga kini, menurut dia warga merasa dibiarkan berjuang sendiri, sementara pihak tambang terus meraup untung tanpa tanggung jawab.
Pemerintah pun dianggap tutup mata terhadap kerusakan yang terjadi, kata dia.
Teks dan Foto : Tasya
Peserta Pelatihan Jurnalis Warga Program PPMN