Skill Up Make Up, Cara Warna Sriwijaya Dukung Waria Berdaya

Simbur Cahaya

PAGI itu, puluhan waria yang berasal dari Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin bersiap mengikuti Workshop Make Up, yang diselenggarakan Warna Sriwijaya, salah satu organisasi masyarakat sipil, yang fokus pada isu kesetaraan komunitas waria, di Sumatera Selatan.

Warna Sriwijaya berkolaborasi dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya (Unsri) dan Unsri Berdaya, memberikan kesempatan kepada 40 orang waria untuk meningkatkan keterampilan atau skill up make up .

Semangat peserta workshop make up makin tampak, saat sponsor acara mulai membagikan peralatan untuk menghias muka setiap peserta.

“Peserta menghias muka masing-masing, dan ayo tunjukan kemampuanmu,” kata Vanya menyemangati peserta, Senin (13/10/2025).

Peserta pun tampak sangat serius mengikuti ajang menghias wajah sendiri dengan gratis.

Maulida seorang pelatih menyemangati peserta untuk menghasilkan hiasan secantik mungkin. “Kami akan menambah bingkisan bagi peserta yang berhasil menghias diri dengan sangat baik,” kata dia lagi.

“Asyik!, ayo serius,” kata peserta lain yang terlihat semakin bersemangat.

Gratis, Dukung Ekonomi Waria

Kegiatan ini, kata Ketua Warna Sriwijaya (WS) Heryanto merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan waria di Kota Palembang dalam tata rias atau me-make over dengan gaya kekinian.

“Harus diakui, kini gaya tata rias terus berubah secara cepat sehingga perlu skill up, agar waria pelaku usaha salon dapat bertahan di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu saat ini,” kata dia, di sela-sela Workshop Make Up Pemula yang diselenggarakan gratis.

Dia menjelaskan didorong upaya meningkatkan perekonomian komunitas waria, pihaknya menyelenggarakan workshop yang didukung Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unsri dan Unsri Berdaya.

Dia mengharapkan skill up make up ini, dapat mendukung waria untuk lebih terampil dan kembali mengembangkan usaha salon yang telah dijalankan selama ini.

Dengan demikian, usaha salon waria kembali ramai dan diminati pelanggan, karena keterampilan mereka dalam tata hias telah disesuaikan dengan kebutuhan terkini pelanggan, tambah dia.

Unsri dan Komunitas Marginal

Akademisi dari FKM Unsri, Prof. Dr. Rico Januar Sitorus, S.K.M., M.Kes (Epid) turut hadir secara langsung dalam kegiatan workshop dan diskusi publik yang berlangsung sehari tersebut.

Rico mengungkapkan sejak 2015, Unsri konsisten mendukung kelompok marginal, mulai dari masyarakat lanjut usia atau lansi, populasi kunci, trangender (TG) dan komunitas lainnya.

“Universitas tentunya punya program Pengabdian Kepada Masyarakat yang rutin diselenggarakan, termasuk pada komunitas TG,” kata dia.

Dia menjelaskan mendukung komunitas marginal dalam upaya mendapatkan kesetaraan dalam perspektif HAM, tentunya menjadi salah satu fokus isu yang dilaksanakan universitas.

“Kali ini, kami mendukung komunitas TG, sebagai upaya mendorong mereka berdaya baik dalam upaya meningkatkan perekonomian maupun mengikis stigma dan diskriminasi,” ujar dia.

Rico mengajak masyarakat untuk saling mendukung, karena siapapun itu yang dianggap berasal dari kelompol marginal tetaplah manusia, yang harus didukung dalam berbagai aspek.

Meningkatkan kepedulian kepada semua kelompok, menjadi sangat penting agar kebhinekaan semakin kuat, kata dia.

Aline salah seorang peserta mengakui kegiatan ini sangat penting untuk mendukung peningkatan keterampilan tata rias.

Banyak waria yang tidak bisa meningkatkan keterampilan karena beragam alasan, karena itu saat mendapat informasi pendaftaran workshop make up, ia mengaku sangat tertarik untuk mengikuti agenda tersebut.

Heryanto menambahkan salah satu kendala waria untuk meningkatkan kemampuannya karena keterbatasan dana.

“Kami secara bertahap akan memfasilitasi pelatihan peningkatan keterampilan secara gratis bagi waria,” kata Heri.(Nila Ertina)

Artikel Lainnya

M’ecotik Berkreasi hasilkan Fashion Ramah Lingkungan

Asa Perjuangan Kelompok Perempuan Rebut Kembali Hak Atas Tanah

Berbagai Tantangan Perempuan di Balik Lensa, Dianggap Mudah Mengeluh hingga jadi Korban Cat Calling

Tinggalkan komentar