PENONTON Festival Perahu Bidar silih berganti menaiki ketek wisata yang ada di Benteng Kuto Besak. Mereka menikmati perjalanan singkat berdurasi 5-10 mengarungi Sungai Musi di sela-sela perlombaan perahu Bidar.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak dan lansia juga ikut mencoba menikmati wisata tersebut. Keseruan ini menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat lokal maupun pendatang.
“Sekalian nunggu lombanya kami mau nyoba naik ketek, perahu kecil ini. Pengalaman baru juga buat anak-anak, kan jarang juga,” ujar salah satu penumpang, Hipsiah, Minggu (17/8/2025).
Para pemilik ketek wisata menyandarkan perahunya di pinggir Sungai Musi, tepatnya area pelataran BKB. Terlihat lebih dari lima ketek yang siap mengajak penumpang menikmati deburan ombak dan terpaan angin di Sungai Musi.
Mereka bergantian menjemput penumpang yang ingin menikmati naik ketek. Bahkan rela mendatangi penumpang satu per satu yang ada di pelataran.

Salah satu pengelola ketek wisata, Hasad sudah berada di pinggir Sungai Musik sejak pagi hari. Hingga siang, ia sudah dua kali membawa penumpang. Setiap orang harus membayar Rp 10.000 untuk menaiki perahu ketek.
“Per orang 10 ribu. Sekali tarik bisa 8-10 orang,” jelas Hasad.
Biasanya ia bisa menunggu beberapa jam untuk mendapatkan penumpang terutama pada hari biasa. Kesempatan ini membuatnya bisa merogoh kocek
Rp 200.000 lebih hanya untuk setengah hari.
“Kita di sini sampai sore. Ini lumayan nambah penghasilan karena banyak pendatang dan juga masyarakat yang antusias untuk menonton bidar ini,” sambungnya.
Untuk menghindari bertabrakan dengan peserto lomba, pemilik wisata ketek mendapat arahan dari petugas keamanan yang berpatroli di pinggir Sungai Musi. Mereka diminta untuk tidak berlayar di tengah Sungai Musi.
“Tidak ada sosialisasi dari pihak keamanan. Panitia cuma ngarahin agar tidak ke tengah,” lanjutnya. (Melati Arsika)









